Lompat ke isi

Wikipedia:Artikel pilihan/Jadwal/Usulan/2020/Periode 9

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penjadwalan artikel pilihan periode ke-9
Periode pengusulan: 15 Juni 2020—29 Juni 2020
Periode pemungutan suara: 30 Juni 2020—14 Juli 2020
Periode pengusulan dan pemungutan suara telah berakhir

33 2020

10 Agustus 2020 s.d. 16 Agustus 2020

Kematian Kleopatra karya Reginald Arthur, 1892

Kematian Kleopatra, penguasa terakhir Kerajaan Wangsa Ptolemaios di Tanah Mesir, terjadi pada tanggal 10 atau 12 Agustus 30 SM, di Aleksandria. Ketika itu, Kleopatra berumur 39 tahun. Menurut anggapan umum, Kleopatra bunuh diri dengan cara membiarkan dirinya dipatuk seekor beludak. Menurut sejarawan Yunani dan Romawi, Kleopatra meracuni diri sendiri dengan sarana baluran beracun atau benda runcing semisal tusuk konde. Sebagian besar keterangan sumber primer mengenai akhir hayat Kleopatra berasal dari karya-karya tulis para pujangga Romawi Kuno, yakni Strabo, Plutarkos, dan Kasius Dio. (Selengkapnya...)

Alasan: bertepatan dengan tanggal kematiannya (10 atau 12 Agustus) --Glorious Engine (bicara) 15 Juni 2020 02.51 (UTC)[balas]


34 2020

17 Agustus 2020 s.d. 23 Agustus 2020

Sebuah benteng pengintai Belanda di perlintasan Ciater

Pertempuran Perlintasan Ciater adalah sebuah pertempuran yang berlangsung dari 5 hingga 7 Maret 1942 sebagai bagian dari kampanye Hindia Belanda antara pasukan invasi Jepang melawan pasukan kolonial Belanda yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur dari Angkatan Udara Britania Raya. Pertempuran ini memperebutkan Perlintasan Ciater yang memiliki peranan strategis dalam upaya pertahanan kota Bandung. Setelah pasukan Jepang mendarat di Pulau Jawa dan merebut Lapangan Udara Kalijati, tentara Belanda mundur dari kota Batavia (kini Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor). Mereka juga mempersiapkan garis pertahanan di perlintasan gunung menuju Bandung guna menunda pasukan Jepang hingga satuan-satuan tentara Belanda yang mundur beserta sekutu Australia dapat bergabung. Tentara Jepang yang dipimpin Kolonel Toshinari Shōji memutuskan untuk menyerbu garis tersebut untuk mencegah serangan balik, saat tentara Belanda masih terpencar. (Selengkapnya...)

Alasan: pertempuran yang membantu mengakhiri kekuasaan Belanda di Indonesia, cocok untuk dipasang pada tanggal 17 Agustus --Glorious Engine (bicara) 15 Juni 2020 02.51 (UTC)[balas]

35 2020

24 Agustus 2020 s.d. 30 Agustus 2020

Kendali wilayah pada masa puncak perang (685–686)

Perang Saudara Islam II adalah sebuah periode kekacauan politik dan militer yang melanda umat Islam pada masa-masa awal kekhalifahan Umayyah. Perpecahan ini terjadi setelah meninggalnya khalifah pertama Umayyah, yaitu Muawiyah pada 680 dan belangsung selama sekitar dua belas tahun. Dalam perang ini, Dinasti Umayyah berhasil mengalahkan dua kelompok penentangnya: pendukung keluarga Ali yang awalnya dipimpin Husain bin Ali dan dilanjutkan Sulaiman bin Surad serta Mukhtar ats-Tsaqafi di Irak, maupun kekhalifahan tandingan yang didirikan Abdullah bin az-Zubair di Mekkah. (Selengkapnya...)

Alasan: bertepatan dengan Hari Asyura (28 Agustus 2020) --Glorious Engine (bicara) 15 Juni 2020 02.51 (UTC)[balas]

36 2020

31 Agustus 2020 s.d. 6 September 2020

Meriam Seri Rambai di Benteng Cornwallis, George Town, Penang, Malaysia.

Seri Rambai adalah sebuah meriam Belanda abad ke-17 yang kini berada di Benteng Cornwallis di George Town, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO dan ibu kota negara bagian Penang, Malaysia. Meriam tersebut merupakan meriam perunggu terbesar di Malaysia, diperbincangkan dalam berbagai legenda dan ramalan maupun sebagai simbol kesuburan. Meriam tersebut didatangkan ke Selat Malaka pada awal 1600an, saat Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) mempersembahkannya kepada Sultan Johor demi mendapatkan konsesi dagang. Pada tahun 1613, Kesultanan Aceh menyerang dan menghancurkan Johor, menawan Sultannya serta membawa pulang Seri Rambai ke Aceh. Menjelang akhir abad ke-18, meriam tersebut dikirim Aceh ke Selangor dan ditempatkan di sebelah salah satu benteng dekat kota tersebut. Pada 1871, pemerintah kolonial Britania (Inggris) menyerang Selangor sebagai balasan atas serangan bajak laut. Britania membakar kota tersebut, menghancurkan bentengnya dan merampas Seri Rambai. Meriam tersebut lalu disimpan di Esplanade di George Town, dan pada 1950an dipindahkan ke Benteng Cornwallis. (Selengkapnya...)

Alasan: bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Malaysia (31 Agustus) --Glorious Engine (bicara) 15 Juni 2020 02.51 (UTC)[balas]