Lompat ke isi

Taiwan di bawah pemerintahan Jepang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Pulau Taiwan di bawah pemerintahan Jepang

日治臺灣  (Tionghoa)
Jihchih Tʻaiwan
日本統治時代の台湾  (Jepang)
Nihon Tōchi Jidai no Taiwan
1895–1945
{{{coat_alt}}}
Lambang
Lagu kebangsaan
Segel Gubernur Jenderal Pulau Taiwan
Taiwan (merah tua) di dalam Kekaisaran Jepang (merah muda) pada masa kejayaannya.
Taiwan (merah tua) di dalam Kekaisaran Jepang (merah muda) pada masa kejayaannya.
StatusKoloni Kekaisaran Jepang
Ibu kota
Taihoku
Bahasa resmiJepang
Bahasa yang umum digunakanHokkien Taiwan · Mandarin Taiwan · Hakka Taiwan · bahasa Formosa
Agama
Buddha
Demonim
PemerintahanMonarki absolut
Kaisar 
• 1895–1912
Meiji
• 1912–1926
Taishō
• 1926–1945
Shōwa
Gubernur Jenderal 
• 1895–1896 (pertama)
Kabayama Sukenori
• 1944–1945 (terakhir)
Rikichi Andō
Era SejarahKekaisaran Jepang
17 April 1895
15 Agustus 1945
25 Oktober 1945
28 April 1952
5 Agustus 1952
Luas
194536.023 km2 (13.909 sq mi)
Mata uangYen Taiwan
Didahului oleh
Digantikan oleh
Taiwan di bawah pemerintahan Dinasti Qing
Republik Formosa
Republik Tiongkok
Sekarang bagian dariRepublik Tiongkok/Taiwan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Taiwan di bawah pemerintahan Jepang
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 日治臺灣
Hanzi sederhana: 日治台湾
Nama Jepang
Hiragana: だいにっぽんていこくたいわん
Katakana: ダイニッポンテイコクタイワン
Kyujitai: 大日本帝國臺灣
Shinjitai: 大日本帝国台湾

Antara tahun 1895 sampai 1945, Pulau Taiwan (termasuk Kepulauan Pescadores) adalah bagian yang memiliki ketergantungan dari Kekaisaran Jepang. Ekspansi ke Pulau Taiwan adalah bagian dari kebijakan umum Kekaisaran Jepang untuk ekspansi selatan selama akhir abad ke-19. Pulau Taiwan adalah koloni pertama di luar negeri Jepang, niat Jepang adalah untuk mengubah pulau itu menjadi barang pameran "Model koloni ". Akibatnya, banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan ekonomi pulau, industri, pekerjaan umum dan untuk mengubah budaya. Kegagalan relatif pasca Perang Dunia II, pemerintahan oleh Kuomintang menyebabkan tingkat tertentu nostalgia antara generasi tua Republik Tiongkok/Taiwan yang mengalami keduanya. Hal ini telah mempengaruhi, untuk beberapa derajat, isu-isu seperti identitas nasional, identitas etnis dan gerakan kemerdekaan Republik Tiongkok/Taiwan. Sebagai akibatnya, sebagian rakyat Republik Tiongkok/Taiwan pada umumnya merasa kurang antipati terhadap warisan pemerintahan Jepang dibandingkan negara lain di Asia. Jepang mempertahankan kedaulatan Pulau Formosa sampai melepaskannya pada tahun 1952. Namun setelah tahun 1949, Pulau Formosa sebenarnya sudah menjadi bagian dari Republik Tiongkok/Taiwan walaupun Jepang baru melepaskannya secara resmi pada tahun 1952. Pulau Formosa tersebut tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok/Cina karena pemerintahan Republik Tiongkok/Taiwan berhasil mempertahankan pulau tersebut dari pendudukan Republik Rakyat Tiongkok/Cina.