Lompat ke isi

Ego

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ego adalah struktur psikis yang berhubungan dengan konsep tentang diri, diatur oleh prinsip realitas dan ditandai oleh kemampuan untuk menoleransi frustrasi.[1] Ego diatur oleh prinsip realitas yang berkaitan dengan apa yang praktis dan mungkin, sebagai dorongan dari id.[1] Ego terikat dalam proses berpikir sekunder -mengingat, merencanakan, dan menimbang situasi yang memungkinkan kompromi antara fantasi dari id dan realitas dunia luar.[1] Ego meletakkan dasar untuk perkembangan yang disadari tentang perasaan diri sebagai individu yang berbeda.[1]

Id, ego, dan superego[sunting | sunting sumber]

Id, ego dan super ego adalah tiga bagian dari aparatus psikis didefinisikan dalam model struktur jiwa Sigmund Freud.[2] Menurut model dari jiwa, id adalah himpunan tren insting tidak terkoordinasi, ego adalah bagian, terorganisir realistis, dan super-ego memainkan peran kritis dan moral.[2]

Mekanisme pertahanan[sunting | sunting sumber]

Meskipun bagian dari ego mencapai kesadaran, beberapa aktivitasnya terjadi tanpa disadari.[1] Pada ketidaksadaran, ego bertindak sebagai semacam anjing penjaga, atau sensor, yang menyaring impuls-impuls dari id.[1] Untuk mengatasi hal ini, ego menggunakan mekanisme pertahanan. Mekanisme pertahanan tidak dilakukan secara langsung atau secara sadar. Mereka mengurangi ketegangan dengan menutupi impuls yang mengancam.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f Nevid, Jeffrey, Psikologi Abnormal, Jakarta:Erlangga, 2005, hal. 40-45.
  2. ^ a b Snowden, Ruth (2006) Teach Yourself Freud.. McGraw-Hill . hlm 105-107. ISBN 978-0-07-147274-6.
  3. ^ Meyers, David G. (2007). "Modul 44 Perspektif psikoanalitik" Psikologi Edisi Kedelapan dalam Modul.. Penerbit Seharga . ISBN 978-0-7167-7927-8.