Pembicaraan:Keris Mpu Gandring

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pindahan dr artikel utama:

===============[sunting sumber]

Hanya sekadar untuk Wacana, Banyak sekali peminat dan kolektor keris memburu keris mPu Gandring. Hal ini menyebabkan "Pasar" keris juga berupaya menyediakan keris 'mPu Gandring' untuk memenuhi tuntutan pasar. Akibatnya adalah banyak bermunculan penjual keris yang mengatakan bahwa kerisnya adalah keris buatan mPu Gandirng.

Dilihat dari makna filosofi, keris mPu Gandring sebenarnya bisa juga merupakan sebuah pertanda, pelajaran (peringatan). mPu jaman dahulu adalah orang yang 'di-tua'kan', dianggap memiliki kemampuan lebih, ulama dan pemuka masyarakat. Sedangkan keris, juga merupakan perlambang 'Persatuan'. Baik dari Lingga dan Yoni (Bilah dan Gonjo), Besi dan Pamor, Tempa dan Garap. Keris bisa juga diartikan sebagai 'Mengker Kerana Aris', menahan diri - muncur dengan bijaksana.

Oleh karena itu, Ken Arok memesan keris kepada mPu Gandring sebagai salah satu bekal agar bisa menjadi Raja di kerajaan Singosari, hal ini bisa jadi juga merupakan pelajaran filosofis saja. Pada saat itu, masyarakat Singosari sudah heterogen. Hindu, Budha, pedagang, petani, dsb yang tentu memiliki banyak kepentingan. Agar Ken Arok bisa menjadi Raja, maka dia harus bisa menyatukan berbagai perbedaan kepentingan tersebut. Maka Ken Arok meminta kepada mPu Gandring untuk menyatukan berbagai perbedaan tersebut dan disimbolkan melalui sebilah Keris.

Sayangnya Ken Arok tidak memahami makna 'keris' ; yaitu menahan diri, sabar dan bijaksana. Akhirnya, sebelum keris jadi (yang berarti sebelum perbedaan pandangan tersebut bisa disatukan), Ken Arok tidak sabar untuk segera menjadi Raja. Lantas Ken Arok membunuh mPu Gandring karena dianggap tidak mampu melaksanakan permintaan dan agar dikemudian hari tidak menjadi penghambat. Lalu muncullah Ken Arok sebagai Raja Singosari.

Tetapi tidak lama memerintah, kerajaan Singosari dilanda berbagai pemberontakan, kerusuhan dsb yang diakibatkan karena Ken Arok tidak bisa menahan diri dan masih banyaknya perbedaan pandangan serta kepentingan yang belum menyatu. Akhirnya berbagai kericuhan di Singosari ini pada akhirnya menyebabkan kematian Ken Arok.

Dengan demikian, kita semua perlu hati-hati (khususnya bagi para pecinta keris) agar tidak tertipu dengan berbagai keris yang dikatakan oleh penjualnya sebagai "Keris mPu Gandring".

Hidayat MH. http://keris.fotopic.net

Korban Keris Mpu Gandring[sunting sumber]

Menurut saya, ada 7 orang, yaitu setelah terbunuhnya Kebo Ijo, pesuruh Anusapati yang Anusapati suruh untuk membunuh Kebo Ijo juga dibunuh Anusapati untuk menghilangkan jejak dirinya. Albertus Aditya 04:34, 20 Mei 2008 (UTC)

Cerita tentang sejarah Ken Arok, Empu Gandring, sebenarnya tidak jelas...perlu di kaji lebih lanjut...seperti misalnya Empu Gandring...siapa sebenarnya empu ini, bisa tidak tercatat dalam naskah kuno tentang keris, padahal ia hidup diera kejayaan Singhasari....di pararaton disinggung setelah Ken Arok jadi raja, keluarga empu Gandring dijamin kehidupannya ?! Demikian juga asal usul Ken Arok...tidak jelas...kalau hanya seorang penyamun biasa mungkin belum sampai jadi raja sudah lenyap...dalam pelariannya ia selalu selamat...anehnya seorang anak yang asal usulnya tidak jelas, tetapi bisa mengenyam pendidikan di sanggarnya Janggan ?! Tak kalah menariknya seorang dengan latar belakang yang kurang baik, bisa mengabdi di Akuwu Tunggul Ametung...dengan mudah ia melakukan kudeta...bahkan mendapat dukungan besar dalam menaklukkan Kediri....Pertanyaan saya, bukankah Ken Arok Anak seorang raja (Panji)Kediri dari isteri lain sebelum menikah dengan Dewi Sekartaji ?! Dalam sejarah Kediri Isteri Panji sebelum menikah dengan Sekartaji ceritanya dihabisi oleh orang-orang suruhan Dewi Kilisuci...agar Panji bisa menikah dengan Sekartaji dan menurunkan raja-raja di Jawa.....