Museum Siwalima

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Siwalima
Peta
Didirikan1973
Lokasikota Ambon, propinsi Maluku
JenisMuseum
Situs webhttps://ambon.go.id/museum-siwalima/

Museum Siwalima terletak di kawasan Taman Makmur, desa Amahusu, kecamatan Nusaniwe, kota Ambon, propinsi Maluku.[1][2] Museum ini didirikan tanggal 8 November 1973 dan diresmikan tanggal 26 Maret 1977.[1] Lokasi bangunan ini berada di atas bukit yang menghadap ke Teluk Ambon yang membuatnya semakin eksotis.[1] Jaraknya sekitar 5 kilometer dari kota Ambon.[1]

Penamaan[sunting | sunting sumber]

Kata Siwalima berasal dari dua kata, yakni siwa dan lima.[1] Siwa berarti sembilan, sedang kata lima yang berarti lima. Di Maluku Tengah biasanya disebut dengan PataSiwa dan PataLima, di Maluku Tenggara biasanya dikenal dengan UrSiw dan Urlim.[1] Pertama kali yang akan dijumpai oleh para pengujung adalah kata Usu Mae Upu di depan pintu masuk yang mempunyai arti “Mari silakan masuk”.[1]

Ruang koleksi[sunting | sunting sumber]

Awalnya, museum Siwalima hanya menyimpan koleksi-koleksi budaya serta hal-hal yang berbau adat istiadat Maluku, namun seiring berjalannya waktu, Museum Siwalima memiliki tiga ruang pameran.[1] Ruang pertama merupakan ruang pameran Busana Pengantin Nusantara, dimana Museum Siwalima memamerkan busana-busana pengantin yang ada di Indonesia dan secara khusus busana pengantin Maluku.[1][3]

Kemudian ruang pameran kedua disebut Ruang pameran Sejarah Maluku.[1] Di sini tersimpan segala hal yang berkaitan dengan budaya Maluku, misalnya: bangunan asli Maluku, pakaian adat, alat-alat pertanian, senjata khas, perlengkapan upacara adat, uang lama, dan berbagai guci.[1][4]

Ruang pameran ketiga adalah ruang pameran kelautan, dimana menampilkan keindahan laut maluku dan alat-alat transportasi yang digunakan dari zaman dulu sampai yang modern. selain itu juga ada beberapa rangka paus dan buaya yang juga dipamerkan.

Koleksi[sunting | sunting sumber]

Jadi ribuan koleksi museum ini terbagi atas 10 jenis, yakni geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika heraldika, filologika, keramika, teknologi modern, dan seni rupa.[5] Sebenarnya banyak koleksi museum Siwalima yang belum pernah di pamerkan, karena Museum Siwalima memiliki 5300 koleksi yang[5] Setiap lima tahun akan ada perubahan koleksi yang dipamerkan.[6]

Kebanyakan koleksi sejarah dan budaya Maluku yang berada di museum ini berasal dari kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya, dan Maluku Tengah.[5] Beberapa koleksi keramik kuno China yang berasal dari zaman Dinasti Ming juga diperoleh dari kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya.[5]

Pelayanan[sunting | sunting sumber]

Museum Siwalima menyediakan jasa pemandu bagi siapa saja yang ingin dijelaskan seluruh isi museum secara rinci.[1] Selain itu, para pengunjung juga dapat membuat permintaan khusus untuk menikmati sajian musik lokal, pementasan tari, dan demo pembuatan kain tenun.[1]

Tiket masuknya sendiri terbilang murah, yakni Rp 5.000 untuk orang dewasa, sedang anak kecil dikenai biaya tiket Rp 2.000, dan untuk rombongan dihitung Rp 1.500 per orang.[4]

Museum Siwalima membuka ruang pameran dari hari Senin-Jumat dari Jam 09.00-16.00 WIT

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m "Museum Siwalima". Web Kabupaten Ambon. Diakses tanggal 13 Mei 2014. 
  2. ^ "Museum Siwa Lima". Lewat Mana. Diakses tanggal 13 Mei 2014. 
  3. ^ (Inggris) "Museum Siwalima I". Indonesia tourism. Diakses tanggal 13 Mei 2014. 
  4. ^ a b "Museum siwa Lima". Tiket Web. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-18. Diakses tanggal 13 Mei 2014. 
  5. ^ a b c d "Museum Siwalima Punya Koleksi Baru". Republika. Diakses tanggal 14 Mei 2014. 
  6. ^ "Terlempar ke Satu Masa di Museum Siwalima". Kompasiana. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-14. Diakses tanggal 14 Mei 2014.