Museum Abdul Djalil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Museum Abdul Djalil, dikenal juga sebagai Museum Taruna Abdul Djalil, merupakan fasilitas gedung yang dipergunakan sebagai sarana perlindungan dan edukasi terkait barang-barang kemiliteran bersejarah.[1]

Museum Abdul Djalil terletak di Komp. Akademi Militer bagian Angkatan Darat Jl. Gatot Subroto wilayah Magelang Jawa Tengah. Museum ini menempati bangunan baru dengan gaya arsitektur modern, yang di bangun di atas tanah seluas 4000 m2. [2] Luas bangunannya sendiri sekitar 980 m2.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Museum ini didirikan pada tanggal 4 Oktober 1964 dan di resmikan oleh Gubernur A.M.N. Pada waktu itu dengan nama Museum Dharma Bhakti Taruna. Pada tanggal 5 Oktober 1966 di ganti menjadi Museum Taruna, kemudian pada tanggal 10 November 1975 menjadi Abdul Djalil (seorang taruna yang meninggal pada waktu latihan). [2]

Koleksi[sunting | sunting sumber]

Pada Museum Abdul Djalil terdapat dua lantai dengan tujuh ruang, yakni: ruang auditorium, ruang pra-Akademi Militer Nasional (AMN), ruang AMN, ruang AKABRI, ruang Akmil, ruang senjata, serta ruang bhakti taruna. Pada bagian luar gedung terdapat pula taman meriam[1].

Pada ruang auditorium terdapat koleksi film pendek terkait sejarah pendirian Akmil Magelang[1]. Ruang pra-AMN menyediakan buku virtual yang berisi sejarah pendirian Akademi Militer oleh para Komandan BKR dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, pada ruang pra-AMN terdapat pula tanda penghargaan kepada Jenderal Urip Sumoharjo, teks himne Taruna, diorama peristiwa Palagan Ambarawa[3]. Koleksi yang tersimpan dalam ruang AMN berupa sepasang cetakan koin kasha dengan enam sisi koin berbeda[4]. Pada ruang AKABRI tersimpan koleksi piring Ming besar[5] dan kendi bulan sabit yang diperkirakan dipesan pada masa Dinasti Ming[6]. Ruang senjata berisi koleksi berbagai jenis kaliber, dan senjata hasil rampasan saat perang dunia II yang disumbangkan oleh para pejabat TNI AD[7]. Adapun pada ruang bakti taruna tersimpan foto alumni para berprestasi Akmil.[1]

Fasilitas[sunting | sunting sumber]

Pada area museum tersedia toko suvenir, musala, kamar mandi, pos kesehatan, area parkir dan pos keamanan. Museum ini juga menyediakan pemandu wisata.[1]

Waktu kunjungan museum[sunting | sunting sumber]

Museum Abdul Djalil dapat dikunjungi hari senin hingga minggu dengan jadwal sebagai berikut: Senin sampai Kamis pukul 07.30 sampai 13.00, Jumat: pukul 07.30 sampai 10.00, dan Sabtu sampai Minggu Pukul 7.30 sampai 12.00[2].

Aksesibilitas[sunting | sunting sumber]

Jarak dari Bandara Udara Achmad Yani sekitar 40 Km, dari Terminal Bus Magelang sekitar 3 Km. dari Stasiun KA Tawang Semarang sekitar 32 Km, dan dari Pelabuhan Laut Tanjungmas Semarang sekitar 32 Km[2].

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Mussadun, Mussadun (2018-09-12). "Pengembangan Pariwisata Heritage di Kawasan Konservasi Museum Abdul Jalil, Magelang". Ruang (dalam bahasa Inggris). 4 (3): 226–236. ISSN 2356-0088. 
  2. ^ a b c d Direktori Museum Indonesia. Jakarta: Sekertariat Direktorat Jedral Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. hlm. 369–370. 
  3. ^ "MUSEUM AKMIL - Service - HALL PRA AMN". museum.akmil.ac.id. Diakses tanggal 2024-05-18. 
  4. ^ "MUSEUM AKMIL - Service - Kasha Coin Mould". museum.akmil.ac.id. Diakses tanggal 2024-05-18. 
  5. ^ "MUSEUM AKMIL - Service - Plate". museum.akmil.ac.id. Diakses tanggal 2024-05-18. 
  6. ^ "MUSEUM AKMIL - Service - Kendi Bulan Sabit". museum.akmil.ac.id. Diakses tanggal 2024-05-18. 
  7. ^ "MUSEUM AKMIL - Service - Ruang Senjata". museum.akmil.ac.id. Diakses tanggal 2024-05-18. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]