Majelis Muslimin Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Majelis Muslimin Indonesia (MMI) adalah sayap Muslim dari Partai Demokrasi Indonesia. Gerakan tersebut dibentuk oleh Suryadi, ketua PDI ketiga, dalam rangka memberikan tempat kepada para santri dan ulama dalam partai tersebut.[1]

Organisasi tersebut diisi dengan para figur Islam yang hengkang dari Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), khususnya dari Nahdlatul Ulama, yang tak sepakat oleh perlakuan terhadap mereka dalam partai tersebut.[2] Pada akhir 1990, sepuluh tokoh NU dari Jawa Tengah meninggalkan Golkar dan PPP untuk masuk PDI. Keberadaan mereka diakomodasi dalam Dewan Pusat Majelis Muslimin Indonesia. Salah satu diantara mereka, K.H. Soerodji, penasehat NU, memutuskan untuk meninggalkan PPP karena tak dinominasikan sebagai anggota DPRD dalam pemilu 1987. Setelah ia masuk MMI, ia terpilih menjadi ketua. Soerodji kemudian merekrut 20,000 anggota Nahdlatul Ulama yang meninggalkan Golkar dan PPP untuk masuk PDI.[3]

Refereei[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Al-Barbasy, Ma'mun Murod (2 June 2014). "Jokowi dan Islam Indonesia". www.republika.co.id. Republika. Diakses tanggal 12 June 2019. 
  2. ^ Bruinessen 1994, hlm. 108
  3. ^ Sumbogo, Priyono B. (15 June 1991). "Antara Ranjang dan Keinginan" [Between Beds and Desires]. Tempo (dalam bahasa Indonesian). No. 16. Jakarta. hlm. 25. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Bruinessen, Martin van (1994), NU: Tradisi, Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru [NU: Traditions, Power Relations, The Search for a New Discourse] (dalam bahasa Indonesia), Yogyakarta: LKiS Yogyakarta and Pustaka Pelajar, ISBN 9789798966033